Jumat, 04 Desember 2009

sejarah batak dalihan natolu

Dalihan Natolu, adalah sebuah sistem sosial dan tatanan kekerabatan yang merupakan warisan budaya leluhur orang Batak sejak bermukim di kawasan Pusuk Buhit (gunung setinggi 1998 m dpl) di Kabupaten Samosir, hingga kini terus dipergunakan oleh turunan si Raja Batak baik yang tinggal di bona pasogit (kampung halaman) maupun yang tinggal di perantauan (bona pinasa).

Dalihan Natolu (tungku nan tiga) yang nyata fisik bagi orang Batak adalah tungku tempat memasak yang terdiri dari tiga buah batu dan selanjutnya dirumuskan dan diimplementasikan dalam sistem pergaulan/kekerabatan, dimana setiap orang Batak ditempatkan dalam bingkai Raja ni Hula-hula (pihak marga pemberi anak perempuannya untuk dinikahi/isteri marga lain, pihak yang lebih dihormati), Raja ni Dongan Sabutuha/Dongan Tubu (pihak yang tergolong saudara -semarga atau satu clan, sumber keturunan/hagabeon) dan Raja ni Boru (pihak marga yang menerima anak perempuan marga lain sebagai isteri, penopang/hamoraon).

Keunikan Dalihan Natolu adalah prinsip duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, dimana pada suatu saat setiap orang akan duduk berganti status sebagai Hula-hula, Dongan Sabutuha atau Boru, seperti halnya batu tungku harus sama tinggi atau sama rendah sehingga periuk atau belanga (alat masak) ditempatkan sempurna diatasnya dan menerima beban yang sama. Lagi, tidak akan pernah orang berada pada posisinya, adakalanya dia berada pada posisi terhormat (Hula-hula), posisi setaraf (Dongan Sabutuha) atau posisi pelayan/parhobas (Boru). Pihak Hula-hula dalam konstelasi prinsip Dalihan Natolu berkedudukan sangat terhormat, disebut sebagai Bonani Ari (awal kehidupan, matahari terbit, sumber berkat/hasangapon), sementara pihak Boru adalah pelayan bagi Hula-hulanya, yang menanggung beban berat, yang menjemput dari jauh, tidak takut diwaktu gelap, membawa makanan tak pernah basi, membawa tuak (arak) yang tak masam.

Ketika dua atau tiga orang Batak bertemu, mereka akan saling memperkenalkan diri dengan menyebut marga sekaligus menjelaskan posisinya sebagai Hula-hula, Dongan Tubu atau Boru, hal ini akan kelihatan ketika si A memanggil si B sebagai tulang (Hulahula), memanggil si C sebagai amang boru atau ito (Boru), mungkin si D sebagai saudara/ampara (Dongantubu), artinya secara otomatis masing-masing person orang Batak mampu memahami posisi dan kedudukannya dalam tatanan sosial kekerabatan orang Batak yang patriarkhat (garis keturunan/marga dari pihak laki-laki), dan perempuan mengikut marga suaminya.

Ternyata, keunikan dan kekhasan sistem dan prinsip adat Dalihan Natolu bagi masyarakat Batak (sub etnis Batak Toba, Simalungun, Karo, Pakpak Dairi dan Mandailing) adalah suatu “pesan” yang diturunkan sang Pencipta ke dalam jiwa dan pikiran leluhur Batak sebagaimana disebut “adat do ugari, sinihathon ni Mulajadi, siulahonon ganup ari” (adat adalah perintah yang diturunkan oleh Tuhan untuk dilakukan setiap hari), yang berawal dari ceritera/legenda adanya perselisihan atau masalah tentang hak kepemilikan terhadap seorang gadis yang dinamai Si Boru Manggale (wanita titisan Dewata), ratusan tahun yang lalu.
Menurut yang empunya cerita yang dituturkan secara turun temurun (baliga ni baligahon, barita binaritahon), di sebuah desa (huta) bermukimlah keluarga-keluarga Batak. Ada keluarga Jauhir (ahli ukir/pahat), keluarga Jatonun (tenun) dan keluarga Jatondung (datu=dukun). Raja Uhir bersama isterinya hidup rukun dan belum memiliki anak, dia bekerja sebagai pengukir kayu sementara isteri sebagai ibu rumah tangga dan bekerja di ladang. Sudah sekian lama, sang suami tidak bekerja mengukir kayu (membuat gorga atau patung kayu) karena ketiadaan kayu yang pantas untuk diukir (*) sekitar kampung, sehingga dia minta ijin kepada isterinya untuk mencari kayu ke hutan. Berhari-hari lamanya dia mencari pohon di hutan namun tidak ketemu, karena kelelahan dia istirahat bersandar pada sebuah pohon dan berdoa kepada Mulajadi (Tuhan Yang Maha Kuasa) kiranya dia diberi petunjuk dan mendapatkan pohon yang cocok untuk ditebang, dibawah pohon itu dia tertidur lelap bahkan bermimpi bertemu dengan seorang gadis cantik yang menuntun dia menuju sebuah kayu besar ditengah hutan. Tiba-tiba dia terbangun, dengan rasa heran campur bingung dia melihat ke sekelilingnya, ternyata kayu tempat berlindung dan tertidur tersebutlah kayu yang ditunjuk oleh gadis dalam mimpinya.

Dia berdoa dan memohon kepada ”penjaga” hutan minta ijin untuk menebang kayu, lalu ditebangnya kayu tersebut dan dia mulai memahatnya (manguhir) dengan membayangkan gadis dalam mimpinya sebagai model. Lima hari dia memahat kayu tangannya seakan dituntun bahkan tidak terasa letih hingga selesai dan akhirnya terbentuklah patung kayu dengan rupa gadis yang cantik sempurna. Dia sangat gembira dengan harapan hasil ukirannya akan dijadikan hadiah bagi isterinya di kampung bahkan dipersembahkan bagi Raja Huta. Namun apa hendak dikata, patung kayu tidak dapat digerakkan bahkan seakan kembali tertancap ke dalam tanah. Dengan rasa kecewa Jauhir kembali ke kampung dengan harapan penduduk akan membantunya membawa dari hutan, karena patung ukirannya tidak dapat diangkut.

Lain harinya di hutan tersebut seorang pedagang tenun ulos (Jatonun) lewat dari lokasi dimana patung kayu masih berdiri tegak. Jatonun melihat kayu patung yang (seakan) memancarkan sinar, lalu dia mendekati perlahan-lahan diliputi rasa takut dan dengan hati-hati dia berupaya meneliti, dia berupaya untuk menyapa namun rupanya hanya sebatang patung kayu berupa manusia yang dipahat demikian sempurna. Jatonun mencoba menggantungkan ulos dan memakaikannya ke patung sehingga tidak lagi kelihatan telanjang. Setelah lengkap, Jatonun ingin membawanya pulang, namun sama seperti Jauhir, patung kayu tidak dapat dibawa karena masih tertancap diatas tanah, dia melakukan segala usaha namun tidak berhasil, bahkan ulos/pakaian yang dikenakan ke patung itu juga tidak dapat diambil lagi, akhirnya Jatonun mengambil keputusan meninggalkan patung tersebut di hutan.

Saat lain, Jatondung seorang datu yang selalu menyusur kampung ke kampung melintasi hutan. Ditengah jalan, dia terkejut melihat bayangan seorang gadis cantik yang berdiri ditengah hutan, diapun bertanya-tanya dalam hati siapa gerangan gadis ini kog bisa berada ditengah hutan seorang diri. Sebagai seorang datu=dukun sudah barang tentu dia tidak terlalu takut karena sudah terbiasa berjalan seorang diri dan dia memiliki ”ilmu” yang tidak terkalahkan pemberian Sang Maha Pencipta. Lalu dia mendekat ke arah patung, dia belum yakin bahwa gadis itu hanya sebatang kayu, dia bertanya apa gerangan yang terjadi, apakah seseorang telah melakukan sesuatu terhadap gadis hingga menjadi patung. Untuk meyakinkan dirinya dia berusaha untuk memeluknya namun dia terpental, dan pada akhirnya dia menggunakan ”ilmu” untuk mendalami kejadian itu, juga tidak berhasil.

Beberapa waktu kemudian, dalam kondisi yang serba tidak yakin akhirnya Jatondung meminta tolong (martonggo) pada ”sang guru/Mulajadi Nabolon” agar patung gadis itu diberi nafas kehidupan. Lalu dia berkata : ”kalau kau seorang manusia, maka bergeraklah”....tiba-tiba patung itu menggerakkan tangannya; Kedua kalinya Jatondung berkata : ”kalau kau seorang gadis maka menarilah”...... patung itupun menggerakkan kedua tangannya dan mengedipkan matanya. Untuk ketiga kalinya Jatonun berkata : ”karena kau seorang gadis yang cantik, pandai menari, bicaralah katakan siapa dirimu” maka patung gadis itupun bergerak, melenggokkan tangan, dan berkata ”aku Si Boru Manggale, yang dikirimkan oleh bapaku Mulajadi Nabolon (titisan dewata)”, lalu Jatondung kembali ”martonggo” kepada Mulajadi untuk mengabulkan permintaannya membawamu si Boru Manggale ke kampung untuk dijadikan isteri, tetapi patung itu langsung menjawab sambil jongkok (posisi menyembah dengan tangan) : ”Maaf pak, tidak semudah itu kau membawaku dan menjadikanku isterimu”. Tetapi penolakan gadis itu tidak dapat diterima akal pikiran Jatondung, bahkan dengan berbagai alasan bahwa dialah yang meminta Mulajadi Nabolon untuk menghidupkan si gadis, Jatondung terus memaksa gadis itu dengan menarik tangannya, namun tidak berhasil.

Tiba-tiba, Jauhir dan Jatonun bersama beberapa orang penduduk sudah tiba di hutan dan mendengar percakapan gadis cantik Si Boru Manggale dengan Jatondung yang memaksa untuk ikut dengannya. Jauhir dan Jatonun serentak membentak Jatondung, agar tidak melakukan kekerasan kepada si gadis tersebut. Mereka bertigapun terlibat pertengkaran dan mengajukan alasan masing-masing untuk menjadi pemilik gadis Si Boru Manggale. Jauhir menyatakan bahwa dialah yang memahat kayu menjadi rupa gadis, sementara Jatonun beralasan bahwa dialah yang memberi pakaian ulos agar gadis itu tidak telanjang dan menjadi sempurna sebagai manusia, sedangkan Jatondung berkata bahwa dialah yang paling berjasa memohon kepada Mulajadi agar patung hidup menjadi manusia, menjadi gadis cantik yang diberi nama Si Boru Manggale.

Mendengar pertengkaran ketiga laki-laki tersebut, Si Boru Manggale menjadi sadar dan mengetahui sejarah kelahirannya bahwa dia adalah seorang gadis kayangan yang diturunkan oleh Sang Pencipta. Si Boru Manggale berusaha menengahi pertengkaran ketiganya dan berkata : Kalian bertiga sama-sama berhak memiliki aku, namun hal itu tidaklah mungkin saya lakukan untuk kawin dengan kalian bertiga, karena itu baiklah kita sampaikan kepada para tetua kampung untuk memberikan pertimbangan dan jalan keluar.

Kemudian merekapun menghadap kepada para tetua kampung, namun tidak memberi hasil yang memuaskan. Si Boru Manggale (gadis kayangan) selalu saja memberi nasehat kesabaran kepada ketiga calon ”pemiliknya” bahwa tidak ada masalah yang tidak selesai, dan meminta kepada ketiga laki-laki itu untuk membawa persoalan kehadapan Raja Huta/Raja Adat, dengan permintaan agar dilakukan pesta besar dengan memotong kerbau, menggelar musik ”gondang sabangunan” dan menghadirkan seluruh penduduk/ masyarakat dari seluruh huta yang ada di kawasan itu. Si Boru Manggale juga menyampaikan permintaan agar dalam gelar pesta itu, semua peserta harus memakai ulos sesuai dengan kedudukan/statusnya, di tengah halaman tempat pesta harus ditancapkan sebatang kayu hariara dan disanalah ditambatkan kerbau yang akan dipotong

Raja Huta yang sekaligus Raja Adat setuju untuk melaksanakan pesta besar itu dan menugasi semua warga hutanya untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, kelompok pemusik, kelompok penyedia konsumsi, kelompok pembicara adat, kelompok muda-mudi.

Menurut yang empunya cerita, si Boru Manggale ketika itu sudah dewasa (cukup umur untuk menikah), sementara di huta tersebut banyak juga anak muda yang dewasa dan para laki-laki yang sudah kawin ”berhasrat” untuk memiliki sang gadis dari kayangan. Namun hasrat tersebut selalu dipendam karena Raja Huta telah menjadi ”menguasai” atas sang gadis dan mengamankannya dari berbagai intrik jahat para kaum Adam di huta tersebut.

Acara pestapun digelar, sesuai dengan petunjuk Raja Huta dan Tetua Adat, kerbau diikat pada tiang/kayu yang ditancapkan ditengah halaman (borotan), kayu ini didandani dengan daun beringin dan tanaman lain yang sesuai, sementara seperangkat alat musik tradisional (gondang sabangunan) sudah siap di panggung rumah Adat, semua penduduk telah berpakaian pesta (masing-masing memakai ulos), warga yang hadir juga sudah bersiap untuk manortor sesuai pengaturan tetua adat-raja parhata. Sementara Si Boru Manggale telah berada ditengah-tengah keluarga raja huta menjadi ”boru ni Raja” bagaikan raja sehari dia berdandan cantik dan pakaian sempurna.

Tiba saatnya acara pesta akan dimulai, kelompok-kelompok pesertapun sudah diatur, urutan gondangpun sudah ditetapkan, maka Raja Hutapun meminta Siboru Manggale ikut menari (manortor) dan kemudian dipanggillah juga seorang pemuda yang ganteng (hajagaran jolma) anak dari suatu keluarga yang tinggal di kawasan huta tersebut. Sebelum acara pesta manortor, Tetua adat-raja huta yang menjadi ”tuan rumah” pesta tersebut menyampaikan pesan dan harapan sekaligus menyelesaikan masalah ”perebutan” tiga orang warga atas Si Boru Manggale untuk dijadikan isteri. Dalam acara perbincangan tersebut Tetua Adat meminta ketiga orang yang menginginkan si boru manggale untuk menjelaskan apa yang mereka permasalahkan dan alasan-alasannya untuk didengarkan seluruh warga yang hadir. Kemudian Tetua Adat/Raja Huta memberi pertimbangan dan alasan-alasan kebiasaan yang telah disepakati oleh warga huta, bahwa ketiga orang (Jauhir, Jatonun dan Jatondung) memiliki hak yang sama atas si boru manggale, namun karena mereka sudah berkeluarga/beristeri sehingga jika mereka sepakat si boru manggale akan dikawinkan dengan seorang pemuda lajang yang relatif sempurna secara kemanusiaan. Kendatipun ketiga orang ini bersikeras untuk memiliki, tetapi Tetua Adat/ Raja Huta adalah orang yang dihormati dan memiliki nurani yang murni, dan diakui oleh banyak orang sebagai seorang arif dan bijaksana, akhirnya mereka bertiga setuju dan warga masyarakat mendukung untuk mengawinkan si Boru Manggale dengan pemuda yang ditunjuk oleh Tetua Adat/Raja Huta (dalam kehidupan masyarakat Batak terdapat nilai-nilai demokrasi, hak dan kewajiban : semua orang punya hak yakni jambar hata, jambar juhut, jolo diseat hata asa diseat raut, hata torop sabungan ni hata, hata mamunjung hata lalaen).


Kemudian Tetua Adat/Raja huta meminta persetujuan si Boru Manggale untuk dikawinkan dengan pemuda tersebut. Siboru Manggale tidak serta merta menyetujui permintaan Tetua Adat namun dia terlebih dahulu ”martonggo” kepada Mulajadi Nabolon untuk meminta restu, hingga akhirnya memberi jawaban setuju dengan syarat :
1. Kedepan, seluruh proses penyelenggaraan pesta dan penyelesaian masalah harus terlebih dahulu dibicarakan dan kelak dijadikan pedoman,
2. Sebelum dipersatukan dengan pemuda tersebut (pasu-pasu raja), si Boru Manggale harus diberi kesempatan untuk menari (manortor) sendirian ditengah halaman huta/lokasi pesta dan diberi kesempatan untuk berbicara (mungkin pesan-petuah dari Mulajadi Nabolon)

Pesta gondang dimulai ketika matahari bergerak naik (pagi hari-parnangkok ni mataniari) dimulai dengan tortor ”hasuhuton” dimana si Boru Manggale ikut menari bersama segenap kelompok Tetua Adat, pada gondang keempat (dalam masyarakat Batak dikenal 7 gondang utama yang harus ada dalam setiap pesta) si Boru Manggale menghentikan tortor lalu berbicara : ”Tu hamu amang raja namora di tahi na uli di gogo, inang soripada namora boru, ia ahu si Boru Manggale, na tinongos ni Mulajadi mandapothon hamu ale jolma, mauliatema di natua-tua parhata oloan, hamu do raja sioloan, tona ni Mulajadi Nabolon tu hamu sude asa molo marpesta bolon margondang sabangunan hamu, patupa hamu ma horbo na jagar, natinambat di borotan hau hariara songon pelean parsombaon mauliate tu Mulajadi Nabolon. Tu hamu na tolu (Jauhir, Jatonun, Jatondung) tongtong do hamu marnampuna di ahu, marhite hundulanmu (kedudukan) di Dalihan Natolu na gabe adat harajaon ni Batak, jala siboan rodingna be asa ture songon parpeak ni dalihan/batu tungku (masing-masing memiliki status kedudukan) ima : Jauhir goaron ma Rajani Dongan Tubu, natongtong manat tu angka horongna samarga, marhite na manat dapotan hagabeon ma; Jatonun goaron ma Rajani Boru na tongtong hibas manghobasi angka ulaon di hula-hulana, nampuna ugasan, jala ingkon sielehon do boru asa dapotan hamoraon; Jatondung goaron ma Rajani Hula-hula, nasiat marpangidoan pasahat pasu-pasu, mataniari binsar, jala ingkon somba do maradophon ho asa dapotan hasangapon. Ai ido sinta-sintani hajolmaon Batak na tarpasu-pasu ima hagabeon (marpinompar di anak dohot boru), hamoraon (maradong di arta/ugasan) dohot hasangapon;Dung songoni dengganma parpeakni susuban (kehidupan)muna diginjangni Dalihan Natolu i. On ma tona ni mulajadi tu hamu ale jolma sipadimun-dimunon mu jala ulahon hamuma i di parngoluon siapari, songon parningotan di harorongku”

Usai menyampaikan pesan Mulajadi Nabolon yang dibawanya, si Boru Manggale meminta kembali tujuh gondang hingga dia menari dengan sempurna sekaligus mendekat dengan sang pemuda yang dijodohkan Raja Huta/Tetua Adat, mereka menari/manortor bersama. Tetapi ditengah kegembiraan dan kekaguman warga yang hadir di pesta gondang tersebut menyaksikan tarian diiringi gondang sabangunan, tiba-tiba angin bertiup kencang dan sekejap itu pula si Boru Manggale terbang mengikut arah angin dan hilang dari pandangan masyarakat, sementara pemuda lajang kelihatan menari dengan seorang gadis cantik putri keluarga Raja Huta/Tetua Adat yang masih keluarga dekat Jauhir, kemudian keduanya dikawinkan dihadapan semua yang hadir di pesta gondang. Sesuai dengan pesan si Boru Manggale dilakukanlah acara adat berpedoman kepada Dalihan Natolu, dan akhirnya mereka sadar bahwa benarlah si Boru Manggale titisan dewata (yang diutus oleh Mulajadi Nabolon).
Demikianlah cerita si Boru Manggale yang diyakini sebagai asal mula turunnya adat-istiadat Dalihan Natolu. Cerita legenda ini direka ulang dari cerita para orangtua, juga sebagaimana pernah dituliskan Raja Marpodang Gultom dalam bukunya DALIHAN NATOLU, dengan catatan nama tiga orang pelaku utama disesuaikan dengan ilmu dan keterampilan yang dimiliki. Legenda ini sudah digelar dalam bentuk sendratasik (seni drama, tari dan musik) oleh Sanggar Seni Budaya Sianjurmula-mula pada Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU Medan) bulan April 2009 dan hiburan dalam rangka HUT RI ke 64 di Limbong Kec. Sianjurmula-mula. Ternyata Samosir memiliki potensi legenda yang dapat diangkat menjadi cerita budaya dalam bentuk sendratasik (opera Batak), yang akan dinikmati oleh wisatawan yang datang ke Samosir maupun masyarakat lokal Samosir sendiri. Dalam kaitan itu untuk menggali dan melestarikan kekayaan seni budaya Batak, Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kab.Samosir telah mengumpul cerita/legenda dan mendorong terbentuknya Sanggar Seni Budaya di masing-masing Kecamatan se Samosir yang akan menjadi pelaku senibudaya.

mau lagi..

Kamis, 03 Desember 2009

contoh drama sekolah


Pada zaman modern kala, hiduplah sepasang suami istri. Mereka itu adalah wong deso katrok yang sok gaul gitu deeh...tapi sayangnya gak kesampaian gaulnya sampe sekarang.
Mereka sudah lama mengidam-idamkan seorang anak.Bahkan sampai umur mereka√25+10x5 mereka belum juga punya anak.
Sampai suatu pagi yang biasa-biasa saja...
Papi : (membuka pintu dan menguap) Huaaaaahh .....!! ngantuk...(ngucek-ngucek mata).
Mami : (nabrak) waduh..papi..gimana siih..???kok berdiri di pintu,mami mau lewat.. awas-awas..!!!
Papi : iihh... mami ni main nabrak ajaa ...(maju,menginjak timun) loohh...??
Mami : ada apa sih pi...??
Papi : tunggu mi,..tenang-tenang...sepertinya papi menginjak sesuatu...tapi mana ya..??
Mami : ya di bawah kaki papi donk,honey...
Papi : oh..iya..hhe...(beranjak,kaget)
Mami : haa..??apaan tuh pii..??kok kaya’ bom noordin M Top ..??
Papi : emang nya mami pernah liat bom nya noordin M Top ..? jangan-jangan mami...
Mami : belum sih,hhe..ya udah cepetan ambil pi..mami penasaran...!
Papi : no,no..!!ladies first..!!
Mami : huuh papi! Ya uddah deeh...!(mengambil)
Papi : iih...mi...liat deh ada suratnya...!
Mami : iya nih...jangan-jangan surat dari noordin lagee....!(mengambil&membaca)
“ini adalah timun impor ajaib...” oh...timun impor meenn..!!
“bagi yang menemukan timun ini termasuk orang yang beruntung karena kamu bisa
Merubah timun ini menjadi apa saja ..untuk informasi lebih lanjut,hubungi dukun
Terdekat belok kanan.com.”
Papi : waahh...mantap kali tuh mii..timunnya ajaib meenn...!!
Mami : mantap aja pi...terus mau kita jadiin apa ni timun..??
Papi&mami : (berpikir)....(berpandangan).....baybi....yes???

***

Akhirnya mereka memutuskan untuk merubah timun itu menjadi seorang anak. Dan mereka pun pergi ke dukun itu.
Papi : mi...serem ni...ladies first laahh...!!
Mami : huuh...ladies first teruuus...!!
Papi : permisi,mbah...om...tante...eyang...nenek...kakek...
Looh...kok ga ada yang jawab siih...??
Lalu tiba-tiba...
Dukun : siapa itu...??
Mami : ini kami mbah..kami menemukan timun ajaibnya mbah...di depan rumah..
Dukun : ha...ha...ha...bagus-bagus...kemarilah...!! jadi,ide apa yang kalian fikirkan..?
Papi : kami...ingin menjadikannya anak mbah...soalya kami udah lama ga’ punya anak.
Duku : ha...ha..ha.. hayooo...mandul yaaaa kalian??....
Mami : aahh...mbah ii apaan siih....
Dukun : baik..baiklah...well..well...well...mana timun nya...??
Mami : (memberi timun) ini mbah ...!
Dukun : (meletakkan timun di sesajen sambil mengucapkan mantra lalu, disembur.kemudian (latar berasap)muncullah seorang bayi perempuan).
Mami : ooh...so sweet...(mendekati bayi)
Dukun : (menghalangi) no...stop...ada syaratnya.
Papi : apa mbah syaratnya...??
Dukun : apabila anak ini sudah dewasa,17 thn,sweet seventeen,harus dikawinkan dengan anak saya.
Mami : emang mbah punya anak ...??
Dukun : ya punya laaah...gimanaaa getooo...ni fotonya, namanya buto ijo, namanya jelek tapi orangnya ganteng gitu loo..(sambil memperlihatkan foto kimbum).
Mami : (melihat foto)ihh..waaw..gila’ bangeet...ganteng cuuy..kok beda banget sama
Mbah...??
Dukun : yaeyalaah beda..wong aku kan udah tua..dulu waktu aku masih muda, mirip gitu
Juga...udah,deal or no deal ni...?
Papi : ok deeh...deal...ya kan mi...?
Mami : ok...
Dukun : bawalah dan rawatlah bayi ini...,oh ya..dan aku beri dia nama timun mas.
Papi&mami : baik mbah..terima kasih banyak ya mbah(mengambil bayi,lalu pergi).

***

Hari demi hari maraton begitu saja, hingga sampai 18 tahun kemudian dimana saat timun mas tumbuh menjadi gadis yang cantik, maminya jadi nenek tua peot, papinya jadi kakek tua peot...lagi duduk di kursi peot, lalu timun mas datang sambil berkata dengan logatnya yang kebarat-baratan..maklum lah, timun impor gitu..jadi agak-agak blasteran gitu dhe...kaya’ cinta laura.
Timun : mammi,deddy...bener ga’ siih ntar I ketemu sama cowok yang so ganteng banget...
Mami : uhuk...uhuk...iya timun sayang...pasti itu...ganteng kali...uhuk..uhuk..
Papi : uhuk...uhuk...ganteng aja mi...
Mami : iya ganteng aja...uhuk...uhuk...haattchii..!!!
Timun : haa..?are you sure? I udah ga’ sabar ni pengen ketemu sama my prince...
Papi : sabar nak...nanti juga ketemu sama buto ijo ntu.. uhuk.uhuk...
Timun : tapi lama bgt si? I udah bosan, so borring disini menemani mami n’ papi sakit-sakit teyuuss..
Mami : oya timun..kemarin apa kata dokter meriksa mami..?
Timun : kata doctor...mami n’ daddy sakit flu burung H1N1+1 ...
Papi : haah...? kok H1N1+1 ...?
Timun : I ga tau juga pi ... maybe itu virus keluaran terbaru...but I hope you two cepet ok!
B’coz I udah capek mi, everyday must masak, nyaphu, ngephel rumah sendiri...
Capek...ga’ adda ojeek.
Mami : iya timuun...mami,..uhuk...sama papi pasti...haattchii...sembuuh...



Ternyata kondisi papi dan mami timun semakin memburuk setelah terkena sakit flu burung H1N1+1 yang udah menjamur ditubuh mereka.hingga akhirnya,mereka meninggal dunia.Timun mas pun hidup sendiri,sebatang (simpang kara), meratapi nasibnya.umurnya 17 tahun, tapi ia belum menemukan cowo’ ganteng yang diceritakan orang tuanya, yaitu buto ijo. Hingga pada suatu malam,timun mas sedang tidur.terdengar suara, serem...Dung...dung...dung...
Buto : timuuuuuun.....!!!
Timun : (terbangun) ha...??siapa itu diluar...??
Buto : kemarilaaah...
Timun : iya...iya...sabar laah...udah malem juga...huh..so nyebelin...
(membuka pintu&kaget).
Buto : hai....??!! (senyum,melihatkan giginya)
Timun : oh my god....!!! bruntosauruus...!!!
Buto : bukan bruntosaurus dudul...ini aku, buto ijo.
Timun : no,bukan,you jelek banget...kata mami aku buto ijo tu handsome, ganteng gitu lo
Buto : lho..segini kurang ganteng ya...??
Timun : segini gantengnya gimana jeleknya..??
Ga’ mau...ga’ mauu...
Buto : hu...sok jual mahal...pokoknya kamu harus nikah sama aku...hahaha...
Ayo cepat ikut ke gubuk aku...(menarik).
Timun : haah....!!gubuuk...??!! yaah katrok....!!
Buto : pokoknya ikut....!!!(menarik tangan).
Timun : yaudah deh…penting ga’ penting...penting banget....mau ga’ mau... mau banget...

***
Lalu timun mas dan buto ijo pun langsung kawin ga’ pake nikah dan dikaruniai 1 orang anak yang bernama bawang merah.Buto ijo meninggal dunia karena kelai sama kolor ijo,mereka berdua rebutan boxer ijo,dirumah ijo & kemudian pemakamannya di do’akan oleh ustad ijo daun.
Lalu timun mas pun menjalani hari-harinya sebagai seorang janda kembang goyang. Ia pun dengan terpaksa dan sangat terpaksa bekerja sebagai tukang giling teh di perkebunan teh milik seorang itok-itok untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.saat anaknya,si bawang merah mulai beranjak dewasa,ia pun membantu ibunya untuk bekerja.
B.merah : mami...kok nasib kita sial banget siiih...??(sambil menggiling teh)
Timun : yaah...mo gimana lagi...your daddy laaah...uddah mate’...gara-gara rebutan boxer
B.merah : huuh...andai aja ini perkebunan punya kita mam...kita pasti jadi orang kaya tanpa
Daddy...
Timun : mimpi kamu...!!(tempeleng) khayalan tingkat tinggi itu...
Lalu sang itok pemilik perkebunan itu pun,berjalan mengelilingi perkebunan dengan anaknya,bawang putih sambil berbincang-bincang.
Itok : memang sial betul nasib kita nak, gara-gara hampir salah kutuk, aku jadi di ceraikan
Sama mamak kau...untung saja aku tidak jadi batu.
B.putih : lagian bapak siih...punya nama malin gondang...jadi di kira malin kundang deh..
Itok : tapi kan malin kundang itu dari padang yang kena gempa itu...sedangkan aku dari
Batak,macam manu pulak nyasarnya mamak malin itu...
B.putih : udah pak,..sabar aja...takdir...!!hhe...
Itok : eh kau...!!kau mau tak punya mamak lagi...??
B.putih : saya sih,iya-iya aja pak.kalo bapak senang,saya juga senang kok.
Itok : eh...kau liat tak cewe’ itu...??(menunjuk timun mas).
B.putih : iya pak,lihat...kenapa pak...??
Itok : ckckck..(geleng-geleng) sepertinya aku jatuh cinta pada pandangan pertama.
B.putih : ya ampuun....capeeeeee’ deeeeehh....huuh...bapak gatel...
Itok : hhee...tunggu ya...aku mau PDKT dulu...(menghampiri timun)
Itok : ehem-ehem,wahai wanita bersarung sorban...sambil bertasbih dan membaca ayat-
Ayat cinta,jadinya ketika cinta bertasbih...(loh!kok jadi film pulak)
Timun : hey...what do you said...??
Itok : hey...ngomong apa nyah kau...?? tak ngerti aku...
Timun : udah...so langsung to the point adjah lagi...you mau ngomong apa? ‘n you sapa...?
Itok : sebenarnya, aku...aku terpesona pada pandangan pertama...wajahmu mengalihkan
Duniaku..(terpesona-RAN)
Timun : oh...so sweet...so...?? whats your name...?
Itok : ehem...!!perkenalkan namaku itok malin gondang sibutar-butar, hobinya main
Gendang sambil mutar-mutar...(bersalaman)...aku adalah pemilik perkebunan ini.
Timun : iih...waaw...kereeen...(malu-malu) nama I timun mas...(mentel)
Itok : iiih...waaw...keren juga...gimanaaa gituu...
B.merah : (berbisik) kayaknya itok sarap ini udah termehek-mehek sama mami...udah...
Terima adjaah...
Timun : sssttt...diem dulu...
Lalu itok dan timun berpandangan...si itok mengedipkan mata...Cling..
Itok : oyya....!!ntar malam aku akan mengadakan pesta besar-besaran. Dan saya undang
Kau di acara aku,yang cantik ya...!!
Timun : waahh...really..??ok...ok...nanti aku datang, tanang saja itok ganteng...tapi bohong.
Itok : baiklah,saya keliling dulu, nona manis...lanjutkan kerjamu,lebih cepat lebih baik.
Timun : bye...bye...my sweet heart....MmMuuuacHh...(kiss by).
Itok : Mmmuuuach...(kiss by) (berlalu)
B.merah : aduuh...please deeh...udah tua-tua kelabing,masih aja ganjen.
Timun : yee...biarin aja lagi...mama kan masih muda...(tempeleng).
B.merah : huuh...tempeleng lagi...tempeleng lagi...

***

Lalu,pada malam itu bawang merah dan timun mas pun menghadiri pesta tersebut dengan memakai pakaian yang serba katrok sekali.sangat...sangat...katrok sekali.Setibanya di pesta,saat mereka berdua sedang walking-walking ditikar merah, harap maklum,karena ini cerita rakyat boook...jadi pake tikar donk cuuy...indonesia asli gitu loooh...lalu mereka berdua dengan sangat pede nya berkata:
Timun : hey...hey...onion...
B.merah : apa maam...??
Timun : Liat mami...( berhadapan dengan b.merah ) stay cool...
B.merah : huuh...mami macem herman aja...
Timun : oh...iya...ya...? mami ga’ boleh kayak herman si stay cool...??
( lalu itok dan bawang Putih datang )
Itok : kemana saja kalian berdua..?kok lama sekali...??
Mari masuk,kita langsung saja ke acara inti..( berjalan masuk )
B.merah : Ha...?? acara intinya apa tu om...??
Itok : apaan siiih panggil-panggil om...gue kan masih muda gitu loooh..
Acara intinya itu adalah acara pelamaran aku ke mamak kau..
B.putih : Baiklah kita ke acara selanjutnya.....
Loh,kok diem...?ayo donk posisinya...mana...??!!mana...??!!mana...??!!
( lalu mereka mengambil posisi masing-masing )
Itok : maukah kau menjadi istriku...??kalau kau tak mengerti,bahasa inggrisnya, will you
Marry me...??
B.putih&merah : jawabannya lima detik dari sekarang...
5...4...3...2...1...
Timun mas : well,jawabannya adalah...eng...ing...eng...
Itok : (menutup mata)
Timun mas : saya terima...
Itok : yee....berhasil...berhasil....we did it, hore...!!!
B.putih : udah deh pak, bikin malu aja...
Itok : paece...!!(nyengir)

***

Lalu, akhirnya itok malin gondang si butar-butar dan timun mas pun menikah kemudian kawin dan kehidupan baru mereka berjalan dengan amat sangat biasa-biasa saja.kemudian setelah lama-lama sekali timbullah rasa iri timun mas dan b.merah, karena itok malin lebih memperhatikan b.putih.jadi,disaat itok malin sedang bekerja,sang bawang putih pun di cincang-cincang oleh mereka,layaknya bawang goreng.sungguh malang nasib bawang putih.hingga pada suatu malam yang biasa-biasa saja juga,sesuatu hal terjadi.
Itok : hey bawang putih ayo...tambah cepat...tambah makannya...cemana kau nyah..?
B.putih : pak,saya tidak selera makan...sepertinya sesuatu yang buruk akan terjadi..
B.merah : aduh bawang putih, positive thinking aja kakakku...
(tiba-tiba ada gempa,dan semua orang pun bergetar)
Timun : hey...hey...what happend..??!!what happend...??!!
(lalu terdengar suara nenek sihir, makin lama makin kuat.suara itu berasal dari luar)
Omak : maliiiiin....!!!(masuk) (suasana heboh)
Itok : Loh...mamak...??darimana mamak datang? aku dah kangen betul sama mamak...
(memeluk dan cipika-cipiki)
Omak : ya dari pintu lah..huh.cuih...!!cuih...!! ga’ usah lebai deh...(menolak)
Kau itu memang anak durhaka...
Ku kutuk kau jadi batu...!!!
(semua terkejut)
Itok : Ha...??batu...??aku kan bukan malin kundang mak...!!
Omak : jadi kau mau ku kutuk jadi apa??!!dasar anak durhaka,kau dulu tak mengakui
Mamak tua kau ini, sama saja kau seperti malin kundang, jadi kau pantas di
Kutuk...!!!
B.putih : haa...??!! jadi bapak juga sama kayak malin kundang ya pak...??
( menghampiri )
Itok : duuuh...dulu kan aku masih amnesia mak...jangan kutuk aku mak...
(memegang tangan omak)
Omak : tidak bisa...tak ada cerita...!!kau harus ku kutuk jadi batu menemani malin
Kundang....!! kasian si malin kundang, sendirian jadi batu,sementara kau enak-
Enakkan disini.
Itok : (menyembah) maaak...ampuun maaak...aku tak mau jadi batu...huhuhu...
B.merah : aduh daddy tiri ku...posenya jangan gitu dooonk...ntar dikira niru malin kundang bikin gaya baru kek...(menapuk bahu itok)
Itok : ah...kau...orang udah mau dikutuk, masih juga berpose...gila’ kali kau ini..huhuhu
B.putih : gila’ aja pak...
Itok : iya...gila’ aja...maaakk, jangan kutuk aku maak… huhuhu...
Omak : tidak bisa...pokoknya kau harus ku kutuk...siap-siap ya...
1...2...3...(jpreeetzz) (difoto)
Itok : aaaaagghhh...!!! (jadi batu bata)
B.putih : bapaaaak...!!!
Malang benar nasib bapak...(memeluk batu bata)
Omak : huuh...! misi selesai...aku mau pulang dulu,bye, eh bagi dulu minumnya, capek aku teriak-teriak....!! (minum kemudian pergi)
B.merah : gila’ nenek-nenek itu...hari gini masih ngutuk jadi batu, dasar ga’ kreatif.
B.putih : huhuhu...bapaaak...aku sayang bapak...aku ga’ mau sendiri...(nangis)
Timun : aduuh...my bawang putih...jangan bising duuunk...I jadi tambah pusing nii..
B.putih : mamak tiri memang jahat!!mamak sama sekali tidak sedih bapak dikutuk jadi batu!
Dan kamu juga onion!!(berdiri)
Timun : whatever! You know...ini takdir..sekali takdir tetep takdir...
B.merah : ya...bener banget,terima aja takdir mu bawang putih yang malang!hahaha...
Timun : and now...kita udah ga’ perlu takut and sembunyi-sembunyi lagi untuk siksa you
And mengambil all of hartanya bapak you..hha..
B.putih : apaa...??!!kalian mau mengambil harta bapakku...??!!
B.merah : yaeyalaah...sebenarnya mami aku tuh ga’ cinta sama bapak itok butar-butar mu
Itu,bodoh...!! kami hanya ingin hartaaaaaa…hahaha
B.putih : kalian jahatt...!!! (teriak & berlalu)
Timun&BM : (tertawa) hahaha... (cas) yes!!

***


Setelah itok malin gondang dikutuk jadi batu, seluruh penjuru dunia pun pada heboh.berita tentang kutukan itu terdengar dimana-mana.mengalahkan berita manohara dan gempa sumatra. pokoknya heboh banget...dunia bergempar.
Tidak hanya itu,setelah semua itu terjadi,terjadilah perebutan harta warisan sang alm.batu itok malin gondang.Pada awalnya harta warisan itu jatuh di tanga n bawang putih sebagai anak kandung itok malin gondang.tapi timun mas sebagai istri malin gondang pun tidak terima,ia menginginkan seluruh harta warisan itu jatuh kepadanya.maka, dengan segala cara ia membodoh-bodohi bawang putih, bahkan kalau bisa mengusir bawang putih dari rumah itu.sungguh tidak berperikemanusiaan dan tidak berperiketumbuhan (bawang putih kan tumbuhan) hhe..
Ok,lanjut cerita, inilah dia potret kekejaman timun mas dan bawang merah, membodoh-bodohi bawang putih.
Timun : Bawaaaaang....!!! (teriak)
(lalu bawang putih&merah pun menghampiri timun mas)
B.merah : bawang apa mam...?? (tergesa-gesa)
Timun : ya bawang putih dooonk...
B.merah : ahh...mami nii...bilang kek bawang putih...manggil Cuma bawang doang..nama kami
Kan sama-sama bawang.
Timun : oh...iya..ya...sorry-sorry...ulang deh..
B.merah : ga’ usah lah mam,aku mau lanjut coment-coment facebook dulu..(berlalu)
B.putih : jadi mamak manggil saya ya...??
Timun : oh my god...mamak lagi...mamak lagi...call me mami,ok..!
B.putih : ga’ bisa mak...susah...ga’ PW..
Timun : ya sudah lah! Huh! (melipat tangan)
Oh ya, I ada tugas untuk you..
B.putih : tugas apa mak...??
Timun : niih...nyuci baju petanpetani teh itu di sungai...!!pake tangan...!!
(memberi ember besar)
B.putih : loh...kan ada mesin cuci mak...
Timun : hemat energi...!!udah cepet pergi...!!waktu Cuma 10 detik...
B.putih : tapi mak...??!!
Timun : no...tapi-tapi...go...!!go...!!
B.putih : (merengut sambil berlalu)

***

Di sungai yang lumayan jauh...
B.putih : duuh...pegel banget...otot lurik ku dah cape’ niiih...(duduk bersandar dipohon mengambil tasnya, memandang foto bapaknya) bapak....bapak...!! sial betul nasib bapak...!! pertama salah kutuk...eh,sekarang malah betulan dikutuk. Tapi aku sebagai anak, selalu menyayangimu. I love you full pak....(mengelus-elus foto bapaknya)Duh...cuciannya masih banyak lagi...lanjut dulu lah...(kembali mencuci baju)
Tiba-tiba,ada gayung mengapung, gayung yang cantik...gambarnya lope-lope.
B.putih : iiih...ada gayung keren...!!(mengambil gayung) punya siapa ya...?? (mengelus-ngelus gayung).
Lalu,sesuatu secara ajaib terjadi,muncullah seorang putri dari dalam gayung itu.
Putri : Aaaah....akhirnya bebas juga...
B.putih : (melempar gayung) hah...?? siapa kamu...??
Putri : duuh...selo aja...gayung gue jangan dilempar duunk...kenalin, nama gue putri, karna gue terjebak dalam gayung, jadinya putri gayung.
B.putih : kok di gayung siiih...?? ga’ matching banget...kenapa ga’ di dalam kendi ajaib kaya aladin gitu?...
Putri : duuh...ga’ gaul nii... gaya baru duuunk...pake’ gayung...!!!ga’ zaman lagi pake’ kendi kaya aladin....
Lalu putri gayung melihat disekelilingnya.
Putri : OMG...Lu lagi nyuci baju ya...??
B.putih : iya ni...aku disuruh nyuci baju sebanyak ini sama mamak tiriku....dah gitu, aku sering dimarahin, dibodoh-bodohin, diomelin, semuanya...tapi,aku ga’ bisa lawan,karena walau bagaimanapun juga,dia tetap mamak aku...
Putri : ckckck...(geleng-geleng) kasian banget nasib lu...by the way nama lu siapa...??
B.putih : namaku bawang putih.
Putri : pantesan...nama lu aja bawang putih...dimana-mana yang namanya bawang putih di crita-crita gitu selalu disiksa tau...
B.putih : iya siiih...apalagi semenjak bapak aku dikutuk jadi batu sama mamaknya, aku jadi tambah disiksa sama mamak tiriku.
Putri : hahaha...sungguh malang sekali. Jadi ga’ tega nih...oh ya, karna lu udah nolong gue lepas dari gayung itu,gue akan bantu lu apapun itu.
B.putih : waaah...serius ni...???
Putri : dua rius kaleee...
Sini gue bantu lu nyuci...(mengambil posisi bertapa)
B.putih : ngapain kamu katanya mau bantu nyuci...??
Putri : ini jurus minta bantuan, lu mau di bantu ga’...??
B.putih : ok...ok...
Putri : makanya diem dulu..(komat-kamit) (lalu...braaakk...muncullah 3 power puff girls)
PPG : (terbang) (berlari dari luar lalu menghadap putri)
Kami adalah the power puff girls....!!! (buat gaya)
PP.merah : Power puff meraaah...!!!
PP.biru : Power puff biruuuu...!!!
PP.hijau : Power puff hijauuuu....!!!
PPG : taraaaaaaa....!!!
PP.biru : hey putri gayung...apa kabar...??tumben manggil kami, ada apa...??
PP.Merah : eh..ada apa..(ngagetin PP.biru)
PP.Biru : eh...ada apa...monyong lu...(latah)
PP.Merah : iiih...jangan latah la...lebay tauu...
PP.biru : biarin aja...suka-suka aku donk...huu...
PP.merah : yayaya...whatever laah...(mentel)
Putri : aduuuh...kok kalian malah berantem gitu siiih...gue ada tugas ni buat kalian,makannya gue panggil kalian.
PP.hijau : tugas apa?? Di sungai ini?? (melihat sekeliling)
Putri : yap..! Kalian bantu mbak ini nyuci baju...kasian dia...bawang putih getoo...
PP.biru : iiihhh...pantes la...bawang putih...!!
PP.merah : oh my God...nyuci...??!!yayaya...capeee’ deh...
PP.hijau : apaan siih...manja banget...ayo kerjain tugasnya...sekali tugas, tetap tugas!
PP.biru&merah : yayaya...!!!
PP.hijau : ayo!! Bersiap!! atur formasiiiiii....graaak..!!!(semuanya mengambil formasi masing-masing,lalu mereka mulai mencuci)
B.putih : waaah....it’s so cool meeen, macem di tipi-tipi...!!!
Putri : siapa dulu dooonk...putri gayung ajaib gituuu...!!
B.putih : waaah...makasih banget ya putri gayuung...
Putri : ya...sama-sama...gue ini memang orang yang baik hati,tidak sombong dan rajin menabung...hhe...
B.putih : iiih...lebay deeeh...(menyikut)
Putri : sambil nunggu orang ni nyuci, lu mau apa? Makanan?
B.putih : iya donk mau...!! lapeer...dah konser perut nii...
Putri : oke...1...2...3...,makanan...datanglah makanan...!!( lalu,muncullah makanan)
B.putih : waaw...keren...!!!it’s so cool meeen...!!aku makan yaaa...
Putri : (tersenyum&mengangguk) yoiyoi...!!!

Sementara itu,di rumah,timun mas sedang ribut-ribut mencari bawang putih.

Timun : bawang putiiih...!!!bawang putiiih...!!! OMG...dimana dia...??(mondar-mandir)
B.merah : whats up mami...???kok teriak-teriak gitu...???
Timun : ini ni bawang putih,I suruh nyuci dari tadi belum pulang-pulang juga
B.merah : jangan-jangan dia menggatal mami...
Timun : huuh...bisa jadi...dasar anak yang menyebalkan...sudahlah jelek...menggatal pulak...
B.merah : aduh mi...gara-gara bilang menggatal,badanku jadi gatal-gatal ni...(menggaruk)
Timun : OMG...!!! ayo kita cari dia...(berlalu)
B.merah : eh mi...tunggu mi...(mengejar timun)

***



Sementara itu...di sungai...setelah berjam-jam menunggu power puff girls nyuci...
B.putih : adduuuh...kok lama banget siih nyucinya...??ga’ profesional nih PowerPuf nya..
PP.Biru : adduuh...please deeeh baw..
PP.merah : appa??(kaget) (tiba-tiba)
PP.biru : eh apa, eh please deh...duh...kamu ni...kalo ngomong jangan mendadak gitu donk...
PP.merah : ya udah deh..dirimu dulu..huuu..(manyun)
PP.biru : gini ulang ya..aduh please deh bawang putih jangan banyak protes, kami tu sebenarnya gag level di suru nyuci di sungai kayak gini,ngerti?
Bawang putih : Ia deh..ngerti
Putri : lagian dah mau selesai kok. Tenang aja bawang putih..semua pasti beres!
Bawang putih : oke gak pakek lama ya.
Power Puff Girl : Siiiiip….!

Lalu,Timun mas dan bawang merah pun pergi ke sungai untuk mencari bawang putih..

Bawang merah : duh…mami..tempatnya serem banget..mana si sungainya banyak nyamuk lagi neyh..euh..jijai.!
Timun :sssst..u diem aja onion! Nanti kita juga sampai..(mengendap-ngendap)
Bawang merah : mami lihat..! itu dia bawang putih sam siapa dia mi?kok rame banget??
Timun : ayo kita sembunyi di semak-semak.(meraih tangan bawang merah dan sembunyi)
Bawang merah : ih..mami ngapain tuh bawang putih?
Timun : sssssssst..! u silence please..!diam dulu..mami mau lihat dulu dengan seksama.
Bawang merah : ada apa mi?
Timun : ada keajaiban?
Bawang merah : apa? Keajaiban? Mi aku pengen lihat mi..(menarik timun )
Timun :hushus..!sana-sana mami dulu..oh my god ada power puff girl!
Bawang merah : hah? Power puff girl??
Timun :bawang merah,seperti nya ada yang tidak beres ini..bawang putih tidak bisa di biarkan enk-enakan main-main dengan keajaiban itu!
Bawang merah :yapph..! bener mi ..ayo kita lakukan sesuatu.
Timun : bagaiman kalau kita bunuh saja?
Bawang merah : haah? Bagaiman caranya mi?
Timun : mami sudah persiapkan everything.(mengeluarkan pistol dan tersenyum).
Ini tembakan peninggalan noordin m top..kualitas nomor 1!
Bawang merah : wah..mami keren..cepat lakukan mi!
Timun : oke..! (mengarahkan tembakan lalu dooor)
Putri : aaaaa !(pingsan)
Bawang putih : hah?putri gayung..!(mendekati putri gayung)
PP.hijau : (berdiri) ada apa ni? Girls..ada bahaya cepat bersiap..!
PP.merah dan biru : (berdiri) okk!
Bawang putih : power puff girl cepat lakukan sesuatu..huhu..putri gayung di tembak dari arah sana!(menangis dan menunjuk semak-semak).

Timun dan Bawang merah berdiri..lalu,bawang putih melihat.
Bawang putih : haa?mamak ?bawang merah ?
PP.hijau : itu mereka..kejar !
Timun : lariiiiiiii!
(Power Puff girl mengejar timun dan Bawang merah)
Bawang putih : ya Allah..mamak?? apa yang telah mamak lakukan?jangan-jangan mamak sebenarnya ingin membunuhku??maafkan aku putri gayung.
Putri : bawang putih..gue sudah gak bisa bertahan lagi.
Bawang putih :bertahanlah putri.
Putri : tidak bisa! Sebentar lagi gue akan menghilang..menuju ke alam yang kekal, terima kasih karena telah membebaskan gue dari gayung itu.
Bawang putih : (nangis) jangan bilang gitu putri …
Putri : kalau gue udah ngilang tolong lo kuburin gayung gua ya..
Bawang putih : baik putri ..
(lalu putrid gayung menghilang)
Bawang putih : oh..tidak putri..huhu..jangan pergi..(mengambil gayung).

Lalu Power Puff Girls datang…
PP.merah : huh..capek..!
Bawang putih : (berdiri) haa?power puff girl gimana?
PP.biru : aduh..kami gak bisa ngejar penembak nya habis punggung kami udah encok gara-gara nyuci baju sebanyak ini.
PP.hijau : ini bahaya ..sepertinya kamu yang di incar.
Bawang putih :aku ?? kenapa?
PP.merah : karena mereka ibu tiri mu dan bawang merah kan?di mana-mana cerita merek itu emang kejam kali.
Bawang putih : iya ya aku juga nampak? jadi aku harus gimana?
PP.hijau : sepertinya kamu harus ikut kami ketempat yang aman! kalau tidak nyawamu terancam.
PP.Biru : iyaa.kamu ikut kami aja ya?
PP.merah : eh aja!
PP.biru : eh aja eh kali eh aja,apaan sie!
PP.merah : hahaha dasar latah..
Bawang putih : baiklah aku ikut kalian.
PP.hijau : bagus..ayo kita pergi.

***

Setelah ada insiden penembakan yang sebenarnya itu adalah salah tembak,bawang putih pun
menjadi trauma. Dia tidak ingin berjumpa dengan ibu tiri dan saudara tiri nya lagi.Karena,kalau
mungkin mereka berjumpa, Bawang putih akan mati terbunuh, maka bawang putih pun memutuskan
untuk tinggal bersama Power Puff Girl, dirumah hutan Power Puff Girl. Lalu, disana bawang putih pun mengubur gayung nya putri gayung.
Setelah di kubur..sesuatu yang ajaib pun terjadi..pohon gayung itu menjadi pohn terong mas ajaib,mutakhir,terpercaya,dahsyat,excellent,dsb.

Sementara itu, di rumah Timun mas dan Bawang merah, mereka sedang ngomel-ngomel gak jelas gitu deh..

Timun : arggh..stupi..kok salah tembak pulak..oh my god!
Bawang merah : aduh mami gimana sie?!
Timun : diam you diammm! Mami pusing nih..confused!
Bawang merah : tenang mi..stay cool!
Timun : pokok nya bawang putih harus gone! Pergi jauh dari bumi ini! Huffft
Bawang merah : bener mi! dengan begitu, kita akan menjadi pewaris tunggal harta kekayaan Itok malin gudang sedeng itu..! hahaha
Timun : Berpikir mangakanya! Bagaimana menyingkirkan bawang putih.
Bawang merah : hmmmmmm..santet aja mi.
Timun : waw bener juga ..kadang encer juga otak you.
Bawang merah : gak kadang mi, tapi selalu.Aku gitu!
Timun : ok! Sekarang juga I akan calling-calling dukun santet terdekat.(memencet hp)
Hallo?? Mbah santet? Sekarang mbah bisa kerumah I ?ok..i tunggu you..bye!
(klik..terputus)
Good ! (senyum)

Lalu tiba-tiba si mbah datang…

Mbah : permisi..!
Bawang merah : waw ini tukang santetnya? Cepet banget datangnya.
Mbah : ya eyalah..! secara gue pakek BMW gitu!
Timun : huuu..BMW dari hongkong..! naek becak butut aja pun..sok-sok BMW..Prettt!
Mbah : mau lu gua santet?!
Timun : eh..no no no..ampun mbah..bukan I …..
Mbah : baik lah kita mulai saja ,lebih cepat lebih baik,soalnya gue dukun komersil, jadi
banyak fans yang nunggu di luar.
Bawang merah : (berbisik) songong banget dukunya mi..udah jelek!
Timun : ssssst…diem you!
Mbah : woy..ngapain lu pada bisik-bisik?!ngomongin gue ya?!
Bawang merah : oh..enggek kok mbah..ampun mbah.
Mbah ; ayo kita mulai..(duduk)
(semuanya duduk di samping kanan kiri mbah dukun)
Mbah : siapa korban kalian?
Bawang merah : ini mbah..namanya bawang putih. (menunjukan foto)
Mbah : baik..tenang semua, aku mau konsentrasi (mengeluarkan boneka lalu bermantra,dan
menusuk-nusuk boneka)

Sementara itu bawang putih..(latar 2)

Bawang putih :aduh..perut ku sakit…! (terduduk)
Aaaaaaa.sakit.(leher)
Aaaaaaaaa sakit..tolong…! (pingsan)
PP.biru : (mendekati bawang putih) ya ampun bawang putih kenapa?
Teman-teman…!
PP.hijau : ada apa ?
PP.merah : oh my god! Ya ampun kenapa dia?!
PP.biru : duh tolongin donk..kok pada melongo gitu sih??!
PP.hijau : ayo,kita angkat.(mengangkat bawang putih)
PP.biru : aduh berat..(meletakan ketempat tidur)
PP.hijau : mentel !! gitu aja berat! Ngomong-ngomong dia kenapa ya?
PP.biru : gak tau.
PP.merah : gak tau juga deh.. bobok kali?! Kita tinggal aja yuk, masa kita nungguin orang bobok.
PP.biru : ayuuk..(pergi)

Lalu,Timun mas, Mbah dukun dan Bawang merah….

Bawang merah : udah nyahok mbah?
Mbah : hahaha..tenang aja udah beres.
Timun : bagus ! good job mbah! Cas dulu ! (bertepuk tangan)
Mbah : tapi, pantangan saya adalah kaos kaki, jadi kalo si korban ini mencium kaos kaki, maka santet ini akan berbalik ke kalian…
Bawang merah : aduh mbah, jangan khawatir, si bawang putih bodoh itu ga mungkin nyium-nyium kaos kaki..yang bener aja..ya kan mami?
Timun : yaa bener banget mbah…its imposible..
Mbah :oke, kali gitu aku pulang dulu.

***

Di belahan dunia lain..
Hiduplah seorang pangeran yang di juluki pangeran bujang lapuk, karena gak laku-laku.sebenernya keren sih…tapi ga tau deh kenapa kok gak ada yang mau. Saat itu
dia sedang mengalami musibah, ayahnya sedang sakit keras,butuh pertolongan.Dia pun tak henti- henti berpikir bagaimana cara untuk kesembuhan ayah nya.Hingga pada suatu hari….

Pengawal : (berlari menhadap pangeran)
Lapor paduka ,saya ada ide.Bagaimana kalau kita cari obat herbal, kemarin saya
nonton TV obat herbal itu mujarab paduka!
Pangeran : baiklah..ayo kita cari,tapi kita harus menemui ayah dan bunda saya dulu.(berjalan ke arah raja)
Pangeran : ayah, bunda…saya mau nyari obat herbal buat sakitnya bapak.
Raja : obat herbal?uhuk..uhuk..dimana?
Ratu : sudah yah..jangan banyak bicara dulu…(menepuk pundak Raja)
Pangeran : katanya ada di hutan yah.
Raja : haaa?? Dihutan?? Dijamin ga? Uhuk…sterilnyaa.. uhuk-uhuk
Pangeran : saya jamin yah..obat herbal itu maknyos sekali pokoknya…
Ratu : ya sudah, pergilah nak, hati-hati ya anakku…kalo ada sesuatu cepet sms bunda ya…
Raja : sudaaahhh….ga usah sms.sms. Cepat!! carikan obat untuk aku..uhuuuk!!
Ratu : ayah….sabar kenapa sih..iya nanti dicari..!
Pangeran : iya ayah.Sabar ya ,saya pergi dulu.(salim) Asalamualaikum yah, bun…
Ratu : waalaikum salam

Lalu,sang pangeran dan pengawalnya pun mencari obat di hutan .Tiba-tia ia menemukan pohon
yang keren, dan imut gitu deh bentuk nya.

Pengawal : pangeran ! ini dia pohon ini yang saya lihat di TV katanya bisa menyembuh kan seribu macam penyakit.
Pangeran : serius kamu?
Pengawal : 2 rius pangeran ! udah ambil aja!
Pangeran : hus..kamu! gak boleh gitu ,kita harus minta ijin dulu sama yang punya,coba kamu ketuk pintu rumah itu.
Pengawal : siap bos! (menuju pintu dan mengetuknya)
Assalamualaikum…permisi…??
Gak ada orang nya pangeran.
Pangeran : coba buka saja (membuka pintu)
Pengawal : sepi ni pangeran! (masuk kedalan rumah)
Pangeran : ih….ada apa itu? Orang kah?(menunjuk ke tempat tidur)
Pengawal : ada cewek bobok ni.
Pangeran : wah cantik siapa ya dia ?
Pengawal :mungkin dia orang yang ounya pohon itu kali pangeran,bangunin ah..
Mbak..mbak..bangun..! sahur sahur…!
Duh…ini tidur kebo ato sapi ya?
Pengawal : cari ide pangeran.
Pangeran : ehhhhhmmm…apa ya? (berpikir)
O ya,pengawal! Kamu pakek kaos kaki gag?
Pengawal : iya pangeran! Memang kenapa? kok,idenya kaos kaki??
Pangeran : udah…cepetan cooption kaos kaki mu!
Pengawal : (bingung) sambil ngelepasin kaos kaki.Ini pangeran..mau? agak sedikit bau.
Pangeran : eeuuuy..jijay deh..ada tongkat gak? (melihat kebelakang) oh…ini dia (mengambil tongkat) semoga dia bangun.(lalu meletakkan di hidung Bawang putih).
Bawang putih : uhuk…uhuk…kelek siapa yang bauuuu! (terbangun)
Pangeran : hai….!
Bawang putih : haaaaa? Gaaaanteeeeeeng! Ada apa ya?? (salah tingkah)
Pangeran : maaf ya mengganggu,kamu juga cantik..
Hehe (salah tingkah)
O ya,saya Cuma mau Tanya,apakah kamu yang punya pohon di depan itu?
Bawang putih : iya…benar..memang kenapa?
Pangeran : ayahanda saya seorang raja.
Bawang putih : waaaaawwwwwwawa!
Pangeran : ehm…boleh saya lanjutkan?
(bawang putih mengangguk)
Beliau sedang sakit keras ! saya ingin minta beberapa batang dari pohon obat itu
untuk obat ayah saya..bolehkah?
bawang putih : Tentu saja boleh, kamu kan pangeran…..!
pangeran : kamu sungguh baik hati.
Bawang putih : ya iya lah,bawang putih gitu loh.
Pangeran : karena kamu udah baik sama saya, maka kamu akan saya jadi…(tiba-tiba Pwer Puff Girl datang)
(terpesona) waaaww mantap! Siapa mereka ini??
PP.biru : haa…? Ada apa ini?
Pangeran : so cute banget !!! kalian siapa si?
PP.hijau : apa-apaan ini?
Pengawal : begini nona-nona, pangeran ini ayah nya sakit.Terus dia ingin minta pohon obat
itu,terus karena yang ada disini cuman nona ini (menunjuk bawang putih).Jadi kami
berusaha membangunkanya untuk minta izin.
PP.merah : hebaaaaat! Kalian sudah menghilang kan sihir tidurnya,tau gag sih..
Dia itu udah tiga bulan 90 hari gag bangun-bangun.
PP. hijau : iya…kami kira dia Cuma tidur biasa, ternyata setelah diselidiki, dia terkena sihir..
Pangeran : haaa.? Masa si?? Terus kalian siapa?
PPG : kami powerpuff girl…
PP. biru : kami ini temennya bawang putih..
Pangeran : waahh…hebat…hebat…bagus….bagus…(tepuk tangan)
Bawang putih : loh…? Kok?? duh Pangeran….lanjutin donk tadi mau ngomong apaaa?? (menarik tangan pangeran)
Pangeran : nonooo…maaf ya bawang putih…saya ralat yang tadi yaa…..karena saya tiba-tiba terpesona sama nona-nona power puff girl…jadi saya memutuskan untuk menjadikan mereka bertiga istri saya…
Bawang putih : lohh?? Kok gitu..? kan aku yang seharusnya di lamar…
Pengawal : maaf neng….skenarionya udah diganti…
Bawang putih : huuuh…..ga rela, ga relaaa….!!!
Pangeran : baiklaahh…oh powerpuff girl bertiga…maukah kalian bertiga menjadi istri ku…??
PPG : HAAAA?? Gubrak…(pingsan)
Bawang putih : Haaa?? Aku juga pingsan deh…(pingsan)
Pangeran : loh…?? Kok ?? pada pingsan??
Pengawal : makanya pangeran…jangan banyak-banyak..masa sekali tigaa..
Pangeran : kenapa tidak..?? banyak kok yang punya istri tiga….kaya lagu ahmad dani…madu tigaa…hehe

Begitulah akhirnya, pangeran pun menikahi ketiga power puff girl. Sementara bawang putih pun menjalani hidupnya sebagai bawang putih. Masak, ngepel, nyapu, nyuci, dan seterusnya. Begitu pula dengan timun mas dan bawang merah, mereka terkena penyakit wabah gatel-gatel karena terkena senjata makan tuan dan nyonya si dukun santet, karena sebenernya si dukun santet itu paling alergi sama yang namanya kaos kaki……
mau lagi..